Filariasis atau yang biasa disebut orang awam dengan kaki
gajah, menurut dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, dari rumah sakit Royal
taruma, Daan Mogot, Jakarta Barat, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh cacing filaria
Wuchereria bancrofti,
Brugia malayi, atau
Brugia timori yang ditularkan memlaui gigitan nyamuk.
"Infeksi
pada hewan, yang dilaporkan sampai saat ini adalah pada monyet dengan
pola infeksi yang sangat mirip dengan di manusia. Setelah digigit oleh
nyamuk yang mengandung mikrofilaria, cacing akan menembus kulit dan
menuju ke pembuluh dan kelenjar limfa," terangnya.
Proses
penularan penyakit filaria ini, lanjut dr. Erni, dimulai saat nyamuk
menggigit dan menghisap darah orang yang mengandung mikrofilaria.
Mikrofilaria
tersebut masuk ke dalam paskan pembungkus tubuh nyamuk, kemudian
menembus dinding lambung, dan bersarang di antara otot dada.
Bentuk
mikrofilaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I. Dalam waktu
sekitar satu minggu, larva ini berganti kulit. Tubuh menjadi gemuk dan
panjang yang disebut larva stadium II.
Pada hari ke-10 dan
seterusnya, larva berganti kulit untuk kedua kalinya sehingga tubuh
menjadi panjang dan kurus. Ini adalah larva stadium III. Gerak larva
stadium III ini sangat aktif sehingga larva mulai berpindah. Berawal
dari rongga perut (abdomen) yang kemudian pindah ke kepala dan alat
tusuk nyamuk.
Mikrofilaria stadium III inilah yang merupakan
bentuk infektif dan dapat masuk menembus kulit ke dalam tubuh manusia
saat nyamuk menggigit seseorang. Dari tempat masuknya, mikrofilaria akan
langsung menuju ke kelenjar limfa lokal di sekitar tempat masuknya. Di
dalam pembuluh limfa inilah, sekitar kurang lebih sembilan bulan, larva
mengalami dua kali pergantian kulit dan tubuh menjadi cacing dewasa yang
disebut larva stadium IV dan larva stadium V.
Cacing filaria
yang sudah dewasa berada di pembuluh limfa, sehingga menyumbat pembuluh
limfa dan dapat menyebabkan penyumbatan aliran limfa (obstruksi).
"Yang
sering terinfeksi itu biasanya kelenjar limfa di daerah lipat paha
(selangkangan). Dan sumbatan aliran limfa dapat ditemukan di kedua atau
salah satu kaki. Tapi dapat pula terjadi infeksi dan sumbatan pada
kelenjar limfa di tempat lain, sehingga tak menutup kemungkinan di kedua
tangan pun bisa terjadi," ungkapnya.
Penyakit filariasis atau
kaki gajah ini merupakan penyakit menahun atau kronis. Cacing dewasa
dapat bertahan sampai lebih dari 10 tahun dalam tubuh manusia, di mana
pada saat itu mikrofilaria terus menerus terbentuk. Parasit filaria
betina dapat menghasilkan lebih dari 10.000 mikrofilaria per hari yang
masuk ke dalam pembuluh darah dan siap untuk dihisap oleh nyamuk seperti
Aedes, Mansonia, Anopheles, dan
Culex.